Senin, 25 Januari 2010

SANTUN DALAM BERPOLITIK


Beberapa belakangan ini, beberapa stasiun televisi gencar-gencarnya menyiarkan PANSUS BANK CENTURY secara langsung. Didalam ruangan sidang terlihat beberapa anggota PANSUS dengan pengelompokan beberapa fraksi. Terkadang terjadi perdebatan seru, pertanyaan yang tajam kepada para saksi yang dihadirkan. Seperti Sri Mulyani dan Jusuf Kalla. Yang menarik dari PANSUS ini adalah kehadiran politikus sekaligus aktor di sinetron, yaitu Ruhut Sitompul.
Bang Poltak-sebutan di salah satu sinetron, memang memiliki gaya tersendiri dalam berdiskusi, bertanya, memberikan solusi, memberikan argumentasi, berdebat dengan saksi bahkan dengan anggota PANSUS yang lain. Gaya bicara yang khas tajam dan langsung nyerocos memberikan hiburan tersendiri bagi masyarakat yang menontonnya.
Namun saya terperangah saat Pak Ruhut Sitompul memberikan penjelasan dan berdebat dengan cara yang kurang baik. Seperti berkata kotor yang pernah terjadi saat rapat PANSUS dan di dialog di luar PANSUS. Ini terlihat kurang etis ketika dia harus berhadapan dengan para legislatif yang lain. Dia berani berkata kotor serta mengatakan hal-hal yang tidak lazim. Hingga ada kabar bahwasanya Ruhut Sitompul akan dikurung atas perbuatan itu. Namun namanya Pak Ruhut yang berwatak keras (Batak-red) tidak ciut nyali. Malah memberikan argumentasi dan debatan yang serius kepada para anggota PANSUS CENTURY.
Budaya seperti ini jika tidak segera diluruskan akan menjadi budaya yang terbiasa. Tidak hanya di alam politik, namun di alam kemasyarakatan. Sesungguhnya politik praktis harus dibarengi dengan sopan santun dan segala-sesuatu yang etis. Tidak hanya kepada Pak Ruhut Sitompul, namun kepada semua anggota PANSUS dan anggota masyarakat, jika memiliki pendirian sangat kuat dan pandai beragumen, janganlah melakukan hal-hal konyol sperti mencela dan melakukan perkataan kotor. Buaday berpolitik etis dan sopan hendaknya dibiasakan sejak dini. Dimulai dari bangku sekolah, organisasi, hingga komunitas-komunitas. Sehingga dalam berorganisasi tidak melakukan cela dan melakukan segala sesuatu yang merugikan beberapa orang. Semoga pendidikan politik Indonesia meghasilka Politikus nan santun.

MEDASI UNTUK BONEK


Lagi-lagi berulah. Lagi-lagi anarkis. Setelah beberapa hari dicap sebagai suporter penuh solidaritas tinggi, karena berusaha membersihkan lapangan yang banjir bersama-sama, BONEK (bondo nekat-fans PERSEBAYA-red) kembali berulah. Brand negatif telah tercap lama di tubuh para BONEK-BONEK ini. Tak hanya kali ini,namun tahun-tahun lalu BONEK sering berulah, mulai karena tim kesayangan kalah, hingga masalah-masalah lain. Sungguh tragis bagi persepakbolaan Indonesia.
Apa saja ulahnya kali ini? Mari kita simak satu-per-satu, Mulai dari menaiki kereta dengan bergelantungan di atas gerbong kereta jurusan Surabaya-Bandung (untuk mendukung tim PERSEBAYA melawan PERSIB), menjarah makanan para pedagang disekitar stasiun, melempari penduduk sekitar dan beberapa tempat yang disinggahi oleh kereta yang ditumpangi dengan batu. melakukan kerusuhan di stadion Manahan Solo saat melawan PERSIS.
Kesemuanya telah dilakukan untuk melakukan efek jera kepada fans berat PERSEBAYA tersebut. Bukan hanya denda dan pidana, namun juga dengan larangan mengikuti PERSEBAYA saat bertanding. Namun apa yang terjadi? Semuanya tidak pernah berubah, tetap rusuh.
Apa yang sebaiknya dilakukan?
Fungsi mediasi dari beragai pihak yang berkompeten, semisal dari PSSI dan para pengurus suporter PERSEBAYA. Serta memberikan sanksi tegas kepada suporter yang selalu membuat anarkis, bukan hanya BONEK saja, untuk memberikan efek jera. Ini diharapkan memberi sarana edukasi yang mendidik kepada para suporter klub Liga Indonesia.
Semoga tulisan ini memberikan arahan yang tepat bagi kita, bahwa anarkisme tidak layak ada di bumi Nusantara. di tenhag carut marutnya prestasi Indonesia di event Internasional. Semuanya di mulai dari yang kecil, yaitu suporter yang loyal namun tidak anarkis, karena suporter dapat memberikan semangat tim yang bertanding, bukan malah membuat miris.

Jumat, 08 Januari 2010

Kebenaran atau Pengkhianatan???

Jenderal Berbintang 3 ini tengah menjadi perbincangan publik. Bukan karena prestasinya mencegat tindak kriminal, namun tindakannya bersaksi di pengadilan Antasari yang datang tanpa mengantongi surat dinas dari Kapolri. Dengan gagahnya dia datang ke pengadilan Antasari mengenakan seragam dinasnya. Dalam kode etik militer, itu jelas perbuatan bodoh yang tidak bisa ditolelir. Karena itu termasuk perbuatan yang tidak melindungi citra institusi dimana dia bekerja.
Menurut Kadiv Humas, seharusnya setiap anggota polri harus mematuhi setiap peraturan institusi. Terlebih, ketika mengikuti persidangan seperti yang berkaitan dengan institusi. Apalagi kegiatan itu dilakukan di saat jam dinas dan mengenakan atribut resmi kepolisian dalam acara itu.

''Perbuatan itu telah menyalahi aturan yang berlaku dalam kedinasan polri dan dapat dikatagorikan perbuatan yang melanggar disiplin dan atau kode etik profesi,'' tambah Edward. Dijelaskan, sedianya sidang tersebut menghadirkan saksi ahli IT (Informasi dan Telekomunikasi). Namun pengacara terdakwa meminta majelis menunda sidang hingga dua jam karena menunggu ahli IT yang tengah dalam perjalanan.

Dilain pihak, Susno sendiri mencoba meringankan Antasari dengan kesaksiannya sendiri. Adalah hal yang bertolak belakang saat dia menggunakan istilah cicak dan buaya terdahulu. Kemungkinan besar ini adalah ketakutan Pak Susno yang akan diselidiki KPK. Sehingga beliau mencoba mengelu-elukan dan meringankan Antasari. Dan semoga kesaksian kebobrokan POLRI itu adalah benar, dan jenderal berbintang tiga tersebut telah menimbang-nimbang apa yang akan terjadi kelak akibat perkataannya tersebut.

Intinya KPK dan POLISI semakin ribet dan riwut hingga harus di serempetkan dengan kasus Bank Century...Politik itu tidak bobrok, tetapi politikusnya-lah yang bobrok...

Kamis, 07 Januari 2010

Indonesia adalah Kepingan Pulau yang Tersisa dari Atlantis

Banyak riset, perdebatan kencang antara ilmuwan dunia, membicarakan tentang Benua Atlantis...Ya ini adalah nama baru yang sangat tidak lazim kita dengar. Dimanakah benua ini berada???
Konon benua ini pada jamannya adalah sebuah pusat peradaban yang sangat maju bagi umat manusia di jamannya. Lalu dimana sebenarnya Benua ini berada???
Benua ini sudah tenggelam di zaman es ( k.a LIPI. Prof Umar Anggara Jenny). Dan pada waktu itu benua ini terletak pada Laut Cina Selatan. salah satu pulau yang masih tersisa adalah pulau Natuna dengan ras yang asli mirip dengan ras Austronesia. Benua Atlantis sendiri membentang dari selatan India, Sri Lanka, Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta terus ke timur serta dikelilingi oleh dua samudera orientale, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik..
Benua Atlantis pada masanya adalah pusat peradaban seluruh dunia serta sangat rawan bencana alam.
Banyak peneliti dunia, antara lain adalah Plato dan Aryso Santos, yang menyebutkan bahwasanya benua Atlantis itu adalah INDONESIA. Dan terakhir saya membaca sebuah informasi, jika ramalan suku maya itu benar, maka benua yang paling ringan terkena imbasnya adalah benua Atlantis.
So mulai sekarang kita masyarakat Indonesia haruslah bangga akan budaya dan segala potensi yang telah kita miliki. Ternyata banyak ilmuan dunia yang mencari-cari benua Atlantis tersebut, tak lain adalah INDONESIA.

Senin, 04 Januari 2010

Fotografer Muda : Jerry Aurum

Kenalilah dia lebih dekat. Ya dialah fotografer muda Indonesia penuh talenta. Lulusan dari ITB jurusan DKV ini mempunyai cara jitu hingga membuat dia sebagai fotografer muda Indonesai yang memiliki kekhasan diri. Yaitu femalography. Bukan hanya Femalography saja namun dirinya juga menangani produk-produk komersial desain. Hingga kini Jerry Aurum memiliki studio foto, design company, serta selalu melakukan eksibisi serta meluncurkan karya-karya terbarunya. Karya terbarunya adalah buku fotografi para artis yang murni mengkiaskan apa yang mereka lakukan di ruangan kamar mereka.
Jerry Aurum mengenal kamera saat dia berumur 5 tahun. dari kamera ssang ibu, Jerry kecil mulai membidikkan kameranya ke obyaek-obyek. Hingga suatu hari ia memutuskan untuk berkuliah di ITB jurusan DKV.
Begini ceritanya. Karena pada waktu itu tidak punya duit untuk mempromosikan portofolionya secara khusus, Jerry menawari temannya yang mengelola toko oleh-oleh kampus untuk bekerja sama menjual kalender meja yang dimasukkan dalam kotak floppy disk. Isi kalender tersebut adalah 13 foto hasil karya terbaiknya pada waktu itu. Yang menarik, untuk biaya produksinya, mulai dari pemindaian foto pakai drum scanner, separasi warna, hingga percetakan, bisa dibilang ia tidak mengeluarkan duit. Rahasianya? Ini dia nih!

Karena proyek tersebut atas nama toko oleh-oleh kampus, Jerry punya ide ’super brilian’. Kepada semua vendor, ia minta ‘harga mahasiswa’ sehingga bisa dapat diskon gede bahkan ada yang menggratiskan biayanya. Padahal dari 500 eksemplar kalender yang dicetak, hanya 200 eksemplar yang dijual di toko oleh-oleh itu. Sisanya ia sebarkan ke berbagai perusahaan yang ada di Jakarta sebagai portofolionya, yang biaya pengiriman berasal dari keuntungan penjualan kalender tadi.

Usahanya tidak sia-sia. Dari 300 ‘proposal penawaran’ itu, ada beberapa respon yang masuk ke teleponnya. Salah satunya berasal dari sebuah perusahaan besar yang memberikan order pemotretan pabrik. Saking menariknya, gara-gara order itu Jerry langsung cabut dari pekerjaan kantoran yang baru dijalani 3 bulan. Dahsyat bukan?

Yang terpenting Jerry Aurum tetap rendah hati dan sempat saya juga berbincang-bincang lewat chat di FB ^^ thats so great Jerry.

Fotografi sebagai Sarana Mengurangi Tingkat Pengangguran

Dari tahun ke tahun lahan penghasilan di Indonesia semakin menciut. Dari usaha ladang, sawah, perbankan, apartemen, dan lain sebagainya yang kini kian bersaing ketat. Menimbulkan persaingan di SDM yang sangat ketat, sehingga banyak sekali kaum-kaum akademisi yang lulus dan lama menganggur ataupun menjadi pekerja serabutan atau sering disebut pengangguran tak kentara. Disini peran softskill ataupun peran kemandirian berwirausaha adalah salah satu acuannya. Anda bisa berusaha berdagang, menjadi public speaking, menjadi seorang konsultan...hehehehe^^
Lalu ada kah jalan lain mengurangi laju pengangguran di Indonesia? Ya salah satunya adalah dengan mengkomersialkan fotografi. Banyak orang bisa memotret, banyak kaum-kaum kademisi non studi fotografi jago membidikkan kamera. Lalu mereka mahir dan memperoleh beberapa side job di bangku perkuliahan. Tidak ada salahnya untuk mengkomersialkan hasil-hasil jepretan itu.
Yang belum punya kamera bagaimana??
Jangan khawatir...Fotografi tidak harus paki kamera DSLR, tetapi bisa memakai kamera analog, kamera pocket, ataupun lubang jarum. Untuk modal adlah yang terpenting nyali dan kemauan berjuang melawan arus jaman yang semakin menyempitkan ladang usaha di Indonesia.
Banyak fotografer handal negeri ini???
So?? Kenapa takut???Nyali jangan ciut. Fotografi banyak sekali kategorinya. Dimulai dari fotografi model, fotografi produk komersial, fotografi makro, fotografi periklanan, fotografi pra wedding, fotografi humor, yang kesemuanya adalah lahan basah bagi mereka yang tahu arah fotografi akan dibawa kemana dan memperoleh profit.

Sebagai contoh akan saya beri beberapa contoh fotografi :



















Fotografi komersial Pra Wedding















Fotografi Iklan



















Fotografi Digital














Fotografi Makro




















Fotografi Fashion















Fotografi Produk















Fotografi Jurnalistik

Lalu pilihlah sesuai dengan minat dan bakat anda serta segmentasi yang mungkin anda akan tuju di sekitar anda. Jangan pernah takut untuk mencoba. Dan selalu simpan foto-foto hasil jepretan anda sebagai portofolio yang mungkin akan anda serahkan atau iming-imingi kepada klien kita. Dan jangan lupa sering-sering mengupload foto anda di forum-forum fotografi online, karena akan banyak saran dan kritik yang datang kepada anda. Dan pada akhirnya akan membuat anda semakin tajam mengasah bidikan lensa anda.

Minggu, 03 Januari 2010

Periklanan Indonesia Unjuk Gigi di Dunia

Periklanan Indonesai belumlah terlalu kuat jika Trio Ken Sudarto, Wisaksono Nuradi, dan Tjahjo Abdi melangsungkan lomba kreatif iklan pertama di Indonesia. Sehingga mampu melahirkan karya-karya iklan yang mampu bersaing di dunia Internasional kala itu. Aktivis iklan Matari tersebut sanggup menggondol penghargaan sebagai finalis di Clio Awards dan New York Festival.

Sepertinya hingga kini. Kekuatan dan kemurnian ide Indonesia tidak pernah padam. Seperti para aktivis iklan Indonesia yang bekerja di agency multinasional seperti Lowe ataupun JWT. Sehingga mampu memberikan warna tersendiri bagi dunia periklanan di dunia dan membawa nama baik Indonesai dan Asia Tenggara.

Di Asia Tenggara beberapa tahun lalu di sominasi iklan-iklan buatan Thailand. Hingga kini Thailand menjadi barometer iklan-iklan Asia Tenggara. Namun lambat laun Indonesia sepertinya ingin menggeser keadaan tersebut.




Lowe Indonesia contohnya memenangkan emas pertama di AP Ad Fets. Dengan iklan konyolnya "Lifebuoy Karate" yang sering diputar di stasiun televisi swasta yang berdurasi sangat pendek sekali. Dalam iklan tersebut terlihat dua orang murid karate sedang berhadap-hadapan untuk memulai pertandingan. Alangkah uniknya saat lawan terjungkal dengan kibasan rambut dari salah seorang murid.






Iklan kedua adalah iklan ambient media dari JWT advertising Indonesia pimpinan Lulut Asmoro. Yang sanggup menyabet perunggu di Cannes tahun 2007. Serta sempat menjadi finalis di tahun 2006 pada pagelaran festival iklan yang sama, Cannes Lions. Iklan ini diberi nama "Tow Truck". Yang menggambarkan kekuatan rambut wanita yang menggunakan sampo Sunsilk, hingga mampu menarik mobil mogosk di tengah ramainya jalan. Thats creative idea...



Iklan ketiga yang sanggup menyabet penghargaan Cannes Lions adalah CDR Redoxon versi pecatur. Iklan ini hanya menjadi finalis. Dan mampu menyabet satu perunggu dan dua perak di Pattaya dalam AdFest. Ini adalah pencapaian yang luar biasa mengingat sengitnya pemjurian AdFest. Iklan ini memperlihatkan 2 orang pecatur lanjut usia yang tengah asik bermain catur di atas papan meja dari beton. Terlihat kaki-kaki mereka sebagai pengganti kaki meja beton di taman tersebut. Hahaha so funny. CDR akan laku keras dan menimbulkan kegemaran bermain catur bgi para lansia ^^.


Iklan komersial satu ini sanggup membut para penikmat televisi berdegup kencang dan berharap bahwa iklan ini benar-benar terjadi. Inilah terobosan strategi komuikasi dari Matari advertising untuk mempromosikan produk dari Bank Britama. Yang kemudian setiap hari di media televisi swasta bemunculan iklan-iklan konyol yang menyatakan banyak mobil jatuh dan tersangkut di atap rumah, di atas pohon, dan di halte mobil. Ini cara jitu untuk mempromosikan produk dari Bank. Dan alhasil ada saja konsumen yang menelepon saudaranya di Simalungun Sumatera, karena di berita iklan tersebut menyatakan di kawasan Simalungun, Sumatera telah terjadi hal aneh, mobil-mobil mendarat dan tersangkut di atas rumah.

So...Inilah pencapaian tertinggi aktivis iklan Indonesia. Terima kasih untuk Pak Ken Sudarto yang dinobatkan sebagai Bapak Periklanan Indonesai dengan Matarinya, serta para praktisi iklan yang berjuang membawa nama baik Indonesai walaupun mereka bekerja di agency Multinasional.
Search